Ahli Hadits, Siapakah Salaf Ahli Hadits
AS-SALAFIYAH, FIRQATUN NAJIYAH (GOLONGAN YANG SELAMAT) DAN THAIFATUL MANSHURAH (KELOMPOK YANG MENANG) 1/7
Oleh
Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaaly
1. Firqatun Najiyah (Golongan Yang Selamat) dan Thaifatul Manshurah (Kelompok Yan Menang)
Pembahasan tentang Firqatun Najiyah (golongan yang selamat) dan Thaifatul Manshurah (kelompok yang menang) meliputi beberapa sisi :
Pertama : Hadits-hadits Nabi yang menjelaskan perpecahan Umat Islam.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Artinya : Orang Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu kelompok dan Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua kelompok dan umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga kelompok” [Hadits Hasan ; sebagaimana telah saya jelaskan dalam Nushhul Umat Fi Fahmi Ahaadits Iftiraqatil Umat hal. 9-10]
Dalam hal ini juga ada dari sejumlah sahabat :
(a). Dari Muawiyah Radhiyallahu ‘anhu dalam hadits beliau ada tambahan.
“Artinya : Dan akan keluar pada umatku satu kaum yang telah merasuk mereka hawa nafsunya sebagaimana terjangkitnya penyakit anjing gila (rabies) kepada orang yang tertimpa (penyakit tersebut) tidak tinggal satu otot dan persendian pun kecuali dimasuki” [Hadits Hasan lihat refernsi diatas hal. 10-11]
(b). Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits beliau ada tambahan
“Artinya : Semuanya didalam neraka kecuali satu yaitu Al-Jama’ah” [Hadits Hasan dengan syahid-syahidnya, lihat referensi di atas, hal.12-18]
(c). Dari Auf bin Malik Radhiyalahu anhu, dan ada tambahan semakna dengan hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu [Hadits Hasan, lihat referensi diatas hal.18-19]
(d). Dari Abi Umamah Al-Bahiliy Radhiyallahu ‘anhu dalam kisah yang panjang, dalam hadits beliau ada tambahan.
“Artinya : Kelompok yang paling besar -yaitu yang selamat-” [Hadits Hasan dengan syahid-syahidnya, lihat referensi di atas, hal.19-21]
(e). Dari Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits beliau ada tambahan seperti hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu. [Hadits Lemah, lihat referensi diatas hal.21-22]
(f). Hadits Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyalahu ‘anhu, dalam hadits beliau ada tambahan.
“Artinya : Sebagaimana keadaanku sekarang dan para shabatku” [Hadits hasan dengan syahid-syahidnya, sebagaimana telah saya jelaskan dalam juz khusus : Dar’ul Irtiyaab ‘an Hadits Ma’ana Alaihi Wa Ashabihi]
Dan dalam masalah ini juga ada dari Amru bin Auf Al-Muzaniy, Abu Darda. Abu Usamah, Waatsilah bin Al-Asyqa’ dan Anas bin Malik, mereka semua bersepakat dalam hadits yang satu. [Semua sanad-sanad periwayatannya lemah sekali, sebagaimana telah saya jelaskan dalam Nushhul Umat Fi Fahmi Ahaadits Iftiratil Umat hal.22-27]
Dan dari hadits-hadits di atas terdapat penamaan kelompok yang tetap pada pokok yang telah menggigit sunnah dengan gigi gerahamnya dengan nama An-Najiyah (golongan yang selamat), karena dia selamat dari perselisihan dan akan selamat -dengan izin Allah- dari neraka.
Kedua.
Hadits-Hadits Thaifah Al-Manshurah.
1. Dari Muawiyah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata : Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak merugikannya orang yang menghina dan menyelisihi mereka sampai datang hari kiamat dan mereka berada dalam keadaan demikian” [Mutafaqun Alaihi dan hadits ini dari Muawiyah memiliki delapan jalan periwayatan yang telah saya takhrij dalam Allaali al-Mansturah bi Aushaafith Thaifatil Manshurah (1)]
Berkata Umair -salah satu perawi hadits- :Telah berkata Malik bin Yakhomir : Telah berkata Muadz : mereka berada di Syam. Dan berkata Muawiyah : Malik ini mengatakan bahwa dia telah mendengar Muadz bin Jabal berkata : Mereka di Syam.
2. Hadits Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang dimenangkan Allah Subhanahu wa Ta’ala sampai datang hari kiamat dan mereka dalam keadaan demikian” [Mutafaqun Alaihi, lihat referensi diatas (2)]
3. Hadits Umar bin Al-Khathab Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan kebenaran sampai datang hari kiamat” [Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (3)]
4. Hadits Tsauban Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang menegakkan kebenaran tidak merugikannya orang yang menghina sampai datang hari kiamat dan mereka dalam keadaan demikian” [Diriwayatkan oleh Muslim (3/65 An-Nawawiy) dan lihat referensi diatas (4)]
5. Hadits Imraan bin Hushain Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran, mengalahkan orang yang memusuhi mereka sehingga akhirnya mereka memerangi Ad-Dajjal” [Hadits Shahih dan telah saya jelaskan dalam referensi diatas (5)]
6. Hadits Jaabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang berperang diatas kebenaran sampai hari kiamat ; beliau berkata lagi : Lalu turunlah Isa bin Maryam, kemudian amir mereka berkata : silahkanlah mengimami kami (dalam shalat), maka beliau menjawab : Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah amir atas sebagian yang lain sebagai pemulian Allah terhadap umat ini” [Dikeluarkan oleh Muslim (2/193 An-Nawawiy) dan lihat referensi diatas]
7. Hadits Salamah bin Naufal Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Sekaranglah tiba peperangan, senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mengalahkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat hati-hati sejumlah kaum lalu berperang dan mendapatkan rizqi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mereka dalam keadaan demikian, ketahuilah bahwa istana kaum mukminin ada di Syam dan kuda perang telah diikat di ubun-ubunnya kebaikan sampai hari kiamat” [Hadits shahih atas syarat Muslim, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (7)]
8,9. Hadits Abdillah bin Umar dan hadits Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku berperang diatas perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengalahkan manusia, tidaklah merugikan mereka orang-orang yang menyelisihinya sampai menemui mereka dari kiamat dalam keadaan seperti itu” [Diriwayatkan oleh Muslim 13/67-68 An-Nawawiy dan lihat referensi diatas (9)]
10. Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan perintah Allah yang tidak merugikannya orang-orang yang menyelisihinya” [Hadits shahih dengan jalan-jalan periwayatannya, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (10)]
11. Hadits Qurrah Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz
“Artinya : Jika penduduk Syam telah rusak maka tiada kebaikan pada kalian, senantiasa ada sekelompok dari umatku yang dimenangkan yang tidak merugikannya orang-orang yang menyelisihinya sampai datangnya hari kiamat” [Hadits shahih atas syarat Syaikhoin, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (11)]
12. Hadits Jaabir bin Samurah Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa agama ini tegak berperang diatasnya sekelompok dari kaum muslimin sampai datangnya hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Muslim 13/66 An-Nawawiy, lihat dalam referensi diatas (12)]
13. Hadits Saad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘anhu dengan dua lafadz.
“Artinya : Senantiasa ada sekelompok dari umatku yang menegakkan agama dengan kemuliaan sampai hari kiamat” [Diriwayatkan oleh Muslim 13/68 An-Nawawiy, lihat dalam referensi diatas (13)]
“Artinya : Senantiasa ahlul maghrib menegakkan kebenaran sampai tegaknya hari kiamat” [Hadits hasan, sebagaimana telah saya jelaskan dalam referensi diatas (15)]
14. Hadits Abu Inabah Al-Khaulaniy Radhiyallahu ‘anhu dengan lafadz.
“Artinya : Senantiasa Allah menumbuhkan pada agama ini generasi yang Dia gunakan dalam ketaatannya sampai hari kiamat.
Kesimpulannya.
Hadits-hadits Ath-Thaifah Al-Manshurah mutawatir, sebagaimana telah dinyatakan oleh para ahli ilmu diantara mereka Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Iqtidho Shirothil Mustaqiim hal.6, As-Suyuthiy dalam Al-Azhaar Al-Mutanasirah (93) dan Syaikh kami Al-Albaaniy dalam Shalaatil ‘Idain hal.39-40 serta lainnya.
Dari hadits-hadits di atas didapatkan bahwa kelompok tersebut disifatkan dengan Al-Manshurah (yang dimenangkan) karena dia menegakkan kebenaran dan tetap teguh (komitmen) di atasnya dan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjaga dan menolong mereka sampai hari kiamat dan mereka berada dalam keadaan demikian.
[Disalin dari Kitab Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, edisi Indonesia Mengapa Memilih Manhaj Salaf (Studi Kritis Solusi Problematika Umat) oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilaly, terbitan Pustaka Imam Bukhari, penerjemah Kholid Syamhudi]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/508-firqatun-najiyah-golongan-yang-selamat-dan-thaifatul-manshurah-kelompok-yang-menang.html